Derita Warga Belekambang Jakarta Setelah Dihantam Banjir 2 Meter

Selasa, 30 April 2019 | 21:00
Kompas.com / Tatang Guritno

Banjir hingga ketinggian dua meter terjadi di Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2019).

WIKEN.ID - Akibat banjir setinggi 1,5 hingga 2 meter yang melanda kawasan RW 05 Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2019) warga kehilangan barang-barang miliknya.

Banjir yang merendam RT 07 dan RT 08 merendam dan mengayutkan barang dan rumah warga.

Derasnya arus dan luapan Sungai Ciliwung juga menghayutkan barang-barang yang merupakan titipan orang lain.

Hal ini dialmi oleh Husaini yang mengatakan barang yang hilang dari rumahnya bukan hanya miliknya, melainkan juga sejumlah barang elektronik yang sedang diservisnya.

Dikutip dari Kompas.com, Husaini menuturkan, barang-barang elektronik yang diservisnya hanyut karena tak sempat ia selamatkan karena air luapan Ciliwung naik begitu cepat.

Baca Juga : Ribuan Warga Terdampak Banjir Jakarta, Warga Dievakuasi Dari Lantai 2 Pakai Perahu

Selain Husaini, ada juga yang kehilangan barang-barangnya yang sudah ia amankan di bagian plafon rumahnya.

Risna tak menyangka bahwa ketinggian air mencapai atap rumahnya.

Beberapa barang sempat diselamatkan olehnya seperti beberapa pakaian anaknya.

Ia mengatakan, pakaian itu baru selesai dicuci setelah terendam lumpur berhari-hari.

Baca Juga : Viral Aksi Dramatis Suami Evakuasi Istri yang Hamil Tua dari Banjir

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, rumah-rumah yang diterjang banjir tampak kosong-melompong.

Menurut Sigit, warga lain, barang-barang yang tadinya berada di rumah kini sudah hanyut terbawa air.

"Kerusakannya di rumah, terus jalan, barang elektronik, perkakas rumah semuanya terendam lalu hanyut dan hilang, kursi, meja, tempat tidur, hilang semua," kata dia.

Tak hanya menghayutkan barang-barang pribadi, rumah warga pun rusak.

Husaini juga mengalami kerusakan rumah yang paling parah.

Baca Juga : Rumahnya Terkena Banjir Bandang, Ibu Muda Ini Lahirkan Anak Kedua di Pohon

Bagian atap, tembok ruang keluarga dan jendela depan hancur diamuk banjir.

"Atap rumah saya hanyut, tembok di ruang keluarga dan bagian jendela depan juga hancur. Ini hancur gara-gara banjir kemarin karena banjirnya parah. Baru balik ke rumah kemarin," kata Husaini di Kramat Jati, Jakarta Timur.

Beruntung kala rumahnya diamuk banjir Husaini beserta istri dan lima anaknya yang masih kecil sudah mengungsi ke posko pengungsian warga RW 05.

Mereka mengungsi sejak Kamis (25/4/2019) malam saya mendapat informasi bahwa Pintu Air Katulampa sudah mencapai siaga 1 dan segara tiba di Jakarta.

Husaini dan keluarga baru tahu rumahnya hancur dihantam banjir pada Jumat (27/4/2019) dini hari karena diberi tahu oleh satu tetangga mereka yang mengungsi dekat rumah mereka.

Baca Juga : Banjir Bandang Kepung SD di Ujungberung, Para Siswa Terekam Video Menangis Histeris

"Dikasih tahu sama tetangga, katanya atap rumah saya hanyut. Tapi saya enggak langsung cek, karena waktu itu air memang sedang tinggi-tingginya. Pas dicek ternyata enggak cuman atap rumah yang rusak," ujarnya.

Istri Husaini, Irda Yunita (34) mengaku tak terlalu kaget saat mengetahui rumahnya hancur karena dua kejadiannya serupa pernah dialami keluarganya.

Namun dia tetap bersedih karena hancurnya tembok bagian ruang keluarga membuat terpaaan angin langsung menyapa anggota keluarganya.

"Waktu 2013 dan 2018 juga hancur, yang paling parah tahun 2013. Tembok ruang keluarga seluruhnya hancur, kalau yang sekarang hanya sebagian. Ini lubangnya ditutup pakai kasur biar angin enggak masuk semua," tuturnya.

Baca Juga : Tak Mau Strees Setelah Suaranya Kalah, Caleg Golkar Pilih Naik Gunung

Rubiyati (54), warga RW 05 lainnya juga harus dibuat pusing karena harus memikirkan memperbaiki bagian belakang dan jendela depan yang hancur diterjang banjir.

Meski kerusakan rumahnya tak separah kediaman Husaini dan Irda, Rubiyati mengaku belum dapat memastikan berapa kerugian materil yang harus ditanggung.

"Bagian asbes belakang sama jendela depan jebol. Barang-barang juga sebagian hancur, arus airnya kencang banget jadi merusak rumah. Apalagi banjirnya tinggi, makin banyak kan," ucap Rubiyati.

Baca Juga : Anjing Disiksa Hingga Mati Gagal Jantung, Pemiliknya Pun Dihukum

Selain rumahnya dan Husaini, Rubiyati mengatakan ada satu rumah warga yang bagian belakang rumahnya hancur dihantam derasnya arus Ciliwung.

Perihal perbaikan, baik Husaini dan Rubiyati tak mengetahui pasti Pemkot Jakarta Timur bakal memanggil perbaikan rumah mereka yang rusak.

"Kayaknya sih enggak ada bantuan ya untuk perbaikan rumah. Mungkin bantuan makanan dan air saja. Saya saja sampai sekarang masih bingung bagaimana cara bersihin lumpur," kata dia. (*)

Baca Juga : Video Detik-detik Banjir dan Longsor Guncang Bengkulu, 17 Orang Meninggal Dunia

Editor : Alfa