Rekaman CCTV Pembawa Bom Sri lanka Terungkap, Pelaku Pria Santai Masuk ke Gereja

Selasa, 23 April 2019 | 18:30
Sky News

Kondisi gereja St Sebastian di kota Negombo setelah bom meledak, Minggu (21/4/2019).

WIKEN.ID - Telah beredar rekaman CCTV yang diduga menunjukkan seorang pembom bunuh diri berjalan ke salah satu gereja di Sri Langka.

Dalam video CCTV ini terlihat pelaku brjalan beberapa saat sebelum melakukan bunuh diri untuk menewasakn puluhan orang saat warga Sri Langka merayakan Minggu Paskah.

Rekaman CCTV itu disiarkan saluran TV India 9.

Dalam rekaman ini menunjukkan seorang pria muda dengan membawa tas ransel di belakang berjalan ke Gereja St Sebastian.

Pelaku dengan tenang berjalan dan memasuki gereja sebelum bergabung dengan umat yang merayakan Minggu Paskah.

Baca Juga : Ledakan Bom di 3 Gereja dan 3 Hotel di Sri Lanka Saat Paskah, Setidaknya 137 Tewas dan Ratusan Luka

Pria berjanggut itu juga terlihat membawa ransel.

Video dihentikan sebelum ledakan terjadi di dalam gedung gereja.

Menurut Uskup Agung Kolombo, dikutip dari express.co.uk, setidaknya 110 orang terbunuh di gereja St Sebastien.

Menurut akun @Breaking911, jumlah total orang yang tewas dalam ledakan di Colombo sekarang telah mencapai 310 orang.

Baca Juga : Anjing Ini Ditemukan Lagi Setelah 2 Tahun Dicuri, Ternyata Ia Dibekali Microchip

Setidaknya 500 orang juga mengalami cedera setelah serangkaian serangan bom terhadap hotel dan gereja.

Polisi Sri Lanka saat ini sedang menyelidiki apakah peringatan serangan sebelumnya diabaikan atau tidak.

Pada hari Senin (22/4/2019), ada laporan menyatakan bahwa ledakan lain juga terjadi di Kolombo.

Bom ini diledakkan dengan 87 detonator ditemukan di stasiun bus utama di Pettah, dekat timur ibukota.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi kelompok Muslim ekstrem setempat diyakini berada di belakang mereka.

Baca Juga : Viral! Ini Cara Ekstrem Pekerja Listrik Tidur Siang di Ketinggian 50 M

Hirunews
Hirunews

CCTV yang memperlihatkan pelaku dengan santai masuk ke dalam gereja.

Menteri Kesehatan Rajitha Senaratne mengatakan dia percaya kelompok Islam Nasional Towheed Jamath (NTJ) bertanggung jawab.

Sementara, Paus Fransiskus menyerukan kecaman dengan mengatakan, "tidak pernah dibenarkan tindakan teroris karena tidak manusiawi".

Sementara, dikutip dari ABC.net.au, intelijen asing Sri Lanka telah memperingatkan bom bunuh diri 10 hari sebelum serangan

Tidak jelas apakah Presiden Sri Lanka menerima, atau bertindak atas peringatan itu.

Baca Juga : Viral Balita 2 Tahun Jago Pakai Sumpit, Ternyata Ada Kisah Haru Dibaliknya

Setelah kejadian ini, Sri Langka telah menerapkan undang-undang darurat yang memungkinkan kekuatan khusus untuk militer dan polisi.

Laporan peringatan tiga halaman, yang tidak dapat diverifikasi secara independen oleh ABC, ditandatangani oleh Wakil Inspektur Jenderal Polisi di Kolombo.

Tertulis di surat pengantar adalah "Informasi tentang dugaan serangan rencana", tertanggal 11 April, atau 10 hari sebelum ledakan.

"Badan Intelijen Asing menyarankan ada serangan bom bunuh diri yang sedang direncanakan oleh pemimpin organisasi Jamaah Thowheeth Nasional bersama para pengikutnya," kata laporan itu.

Baca Juga : Viral! Video Ikan Pari Albino Langka Ini Bikin Warganet Takjub

Laporan ini juga mengidentifikasi beberapa penyelenggara utama dan menyebutkan sejarah dan keberadaan mereka saat ini.

Sebelumnya diberitakan bahwa dalam satu hari, Sri Lanka diguncang serentetan ledakan di sejumlah gereja dan hotel pada Minggu (21/4/2019).

Jumlah korban tercatat terus bertambah.

Ledakan dahsyat juga terjadi secara berturut-turut tiga hotel di Colombo.

Baca Juga : Viral, Video Seekor Monyet Hibur Keluarga di Acara Pemakaman, Lihat Aksinya

Cinnamon Grand dilanda serangan sekitar pukul 08.30 waktu setempat.

Kemudian hotel bintang lima diguncang ledakan pada pukul 09.05.

Tiga gereja juga menjadi sasaran dalam serangkaian ledakan, antara lain gereja St Anthony's Shrine yang bersejarah di Colombo, gereja St Sebastian di kota Negombo, dan Gereja Sion di kota Batticaloa.

Beberapa jam kemudian, ada dua ledakan lagi, salah satunya di hotel yang terletak di Colombo. (*)

Baca Juga : Tak Lakukan Apapun, Ternyata PM Sri Lanka Sudah Tahu Rencana Serangan Bom

Editor : Alfa