Tak Lakukan Apapun, Ternyata PM Sri Lanka Sudah Tahu Rencana Serangan Bom

Senin, 22 April 2019 | 15:30
theaustralian.com

Serangan bom di Sri Lanka

WIKEN.ID - Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengakui sudah mendengar informasi rencana serangan bom pada Minggu (21/4/2019).

Serangan bom terjadi bertepatan saat perayaan hari paskah.

Terdapat delapan titik di gereja dan hotel bintang lima yang menjadi sasar serangan tersebut.

Akibat kejadian tersebut 207 orang dilaporkan tewas.

Baca Juga : Tak Puas Dengan Hasilnya, Pria Ini Pangkas Balik Rambut Tukang Cukur

Namun, pihak kepolisian dikabarkan sudah mendapatkan peringatan terkait insiden tersebut dari Dinas Intelijen Asing.Dalam unggahan Menteri Telekomunikasi Harin Fernando, diketahui surat berisi laporan intelijen itu bertanggal 11 April atau sepuluh hari sebelum kejadian.

Dilansir Daily Mirror dan The Telegraph, PM Wickremesinghe mengaku tidak mendapat informasi terbaru mengenai perkembangan laporan intelijen itu.

Wickremesinghe menegaskan penyelidikan perlu dilaksanakan untuk mengetahui mengapa laporan intelijen tidak ditindaklanjuti oleh otoritas berwenang.

Baca Juga : Peringati Hari Bumi 2019, Google Tampilkan Doodle Keanekaragaman Hayati"Namun, saat ini fokus kami adalah menangkap pelaku yang bertanggung jawab," kata Wickremesinghe.

Pernyataan yang sama juga disuarakan oleh Fernando.

"Tindakan serius harus segera diambil mengapa peringatan seperti ini bisa tidak diproses.

Saya berada di Badulla tadi malam," tutur Fernando di Twitter.

Baca Juga : Berita Terpopuler : Mulai Dari Reaksi Ustadz Abdul Somad Saat UAH Bongkar Pilihan Capres UAS Hingga Istri Andre Taulany yang Sebut Prabowo Subianto 'Sinting'

Tak pelak komentar itu menuai kemarahan publik.

Netizen Twitter dengan nama akun Amali berang mengapa Fernando mengunggah surat itu saat peristiwa telah terjadi.

"Ayahmu sudah diberi tahu. Maka, tidak ada korban dari orang yang kamu cintai. Kalian tahu, tetapi membiarkan kami mati? Saya benar-benar kesulitan mencernanya," kecam dia.

Sementara warganet dengan akun bernama Eranda Ginige mengatakan Partai Serikat Nasional (UNP) sengaja ingin memperkeruh suasana dan meminta publik tidak terpancing.

Baca Juga : Berikan Sensasi Menginap yang Manis, Hotel Ini Dilapisi 1,5 Ton Cokelat

Selain di ibu kota Colombo, serangan bom juga terjadi di tempat lain, antara lain Negombo, Batticaloa, kemudian Dehiwala serta Demtagoda beberapa jam kemudian.

Selain menewaskan 207 orang, otoritas setempat menyatakan ledakan itu melukai 450 orang dalam insiden yang diduga dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri.

Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardena menyebut serangan itu sebagai aksi teroris yang dilakukan kelompok ekstremis meski belum ada yang mengklaim bertanggung jawab.

(*)

Editor : Hikmah

Baca Lainnya