Rumahnya Terkena Banjir Bandang, Ibu Muda Ini Lahirkan Anak Kedua di Pohon

Selasa, 09 April 2019 | 21:05
United Nation

Amelia ini naik ke atas pohon bersama dengan putranya yang baru berusia dua tahun saat air mulai naik dan merendam kediaman mereka di Mozambik tengah.

WIKEN.ID - Bencana banjir bisa datang kapan juga, tanpa melihat kondisi.

Meski terjadi banjir, tak menghalangi orang melakukan rencananya, termasuk rencana melahirakan anak.

Hal ini pun terjadi pada ibu hamil warga Mozambik yang dikabarkan melahirkan di atas sebuah pohon mangga.

Ibu hamil ini terpaksa melahirkan di atas pohon setelah rumahnya direndam banjir akibat badai Topan Idai yang terjadi pada bukan Maret 2019 lalu.

Baca Juga : Sering Berikan Tatapan Romantis, Syahrini Akhirnya Beberkan Alasan Retaknya Hubungan dengan Anang Hermansyah

Ibu hamil yang bernama Amelia, naik ke atas pohon bersama dengan putranya yang baru berusia dua tahun.

Ia naik pohon mangga setelah ketinggian air mulai naik dan merendam rumahnya.

Di atas pohon, Amelia yang tengah mengandung anak keduanya, mulai merasakan kontraksi dan akan melahirkan.

"Saya tidak memiliki pilihan selain naik ke atas pohon, bersama dengan putra saya. Lalu rasa sakit itu mulai datang dan saya tidak memiliki siapa pun di sana untuk membantu saya," ujar Amelia kepada UNICEF.

Baca Juga : Makin Mesra, Syahrini Manggung di Medan Ditemani Sang Suami Reino Barack, Warganet: Semoga Cepat Dianugerahi Momongan

"Beberapa jam kemudian, saya sudah melahirkan bayi perempuan saya, Sara, di atas pohon mangga. Saat itu saya benar-benar hanya ditemani Sara dan anak laki-laki saya," lanjutnya, dikutip Fox News.

Keluarga kecil itu bertahan di atas pohon dengan berpegangan pada ranting.

Ia menunggu hingga sekitar dua hari sebelum banjir mulai surut dan tetangga mereka datang menyelamatkan mereka.

Saat ini, Amelia dan kedua anaknya tinggal di pusat akomodasi seadanya di Dombe, Mozambik utara.

Baca Juga : Ikut 400 Misi di Afghanistan, Anjing Berkaki Tiga Meninggal Dunia Saat Pensiun

Topan Idai menerjang wilayah Benua Afrika di selatan pada pertengahan Maret 2019, yang memicu terjadinya banjir, merendam ribuan rumah dan menggenangi kawasan pedesaan hingga mencapai ketinggian pohon di beberapa titik.

Lebih dari 700 orang dipastikan tewas di Mozambik.

Warga yang selamat juga masih terancam wabah penyakit kolera yang mematikan.

Ribuan warga mengungsi ke kamp-kamp pengungsian setelah lebih dari 50.000 tempat tinggal hancur akibat topan maupun banjir.

Baca Juga : Orangtua Ini Tak Percaya Saat Melihat Kelakuan Anjing Mereka Lewat CCTV, Terlalu Menggemaskan!

Pascabencana, warga juga mulai dilanda krisis air bersih dan sanitasi, dengan badan kesehatan PBB, WHO, memperingatkan bencana kedua jika ancaman penyakit menular berbahaya seperti kolera dan malaria tidak segera diatasi.

Upaya pencegahan telah mulai dilakukan dengan pemberian vaksin kolera secara massal kepada para pengungsi di kota pelabuhan, Beira, yang berpenduduk 500.000 jiwa.

Dilaporkan telah ada 1.400 kasus kolera yang terjadi sejak diumumkannya ancaman wabah pada pekan lalu.

Baca Juga : Menggemaskan! Inilah Aksi Hunter, Anjing Shiba Inu yang Jadi Seniman Setelah Diajari Pemiliknya Cara Melukis

Republik Mozambik adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan yang berbatasan dengan Afrika Selatan, Swaziland, Tanzania, Malawi, Zambia dan Zimbabwe.

Mozambik merupakan anggota Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis dan Persemakmuran.

Ibu kota sekaligus kota terbesarnya ialah Maputo yang terletak di penghujung bagian selatan. (*)

Baca Juga : Pelihara Anjing, Satu Keluarga Malah Digigit Saat Memandikannya

Editor : Alfa