SBY Beri Komentar Terkait Pernyataan Agum Gumelar, 'Melihat Ibu Ani Sedih, Saya Juga Ikut Sedih'

Sabtu, 16 Maret 2019 | 13:30
Kolase WIKEN.ID/YouTube SBY & Juara.NET

SBY Beri Komentar Terkait Pernyataan Agum Gumelar, 'Melihat Ibu Ani Sedih, Saya Juga Ikut Sedih'

WIKEN.ID -Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya memberikan komentar terkait video pernyataan Agum Gumelar yang mempertanyakan sikap dukungannya untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Menurut Presiden ke-6 Republik Indonesia tersebut, pernyataan Agum Gumelar sangat mengganggu perasaan Ani Yudhoyono yang sedang dalam masa perawatan di National University Hospital Singapura.

"Setelah hampir 3 bulan saya "berpuasa" dan tidak berinteraksi di dunia media sosial, maaf, kali ini saya ingin menyampaikan sesuatu. Tadi malam, ketika saya mendampingi Ibu Ani di rumah sakit "NUH" Singapura, saya harus menenangkan perasaan Ibu Ani yang terus terang terganggu dengan pernyataan Pak Agum Gumelar beberapa saat yang lalu," kata SBY, Jumat (15/3/2019) seperti dikutip Tribunnews.

Menurut SBY, Agum Gumelar yang merupakan purnawirawan Jenderal tersebut tanpa sebab mendiskreditkannya soal dukungan kepada Prabowo.

Baca Juga : Kisah Cinta Masa Lalu Luna dan Ariel Terekam Manis Dalam Sebuah Video Iklan Sabun Ini

Kondisi tersebut menurut SBY membuat istrinya tidak senang.

SEGAF ABDULLAH/JUARA.NET

SBY Beri Komentar Terkait Pernyataan Agum Gumelar, 'Melihat Ibu Ani Sedih, Saya Juga Ikut Sedih'

"Teman-teman tahu bahwa Pak Agum, tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba menyerang dan mendiskreditkan saya soal pencapresan Pak Prabowo. Nampaknya Ibu Ani merasa tidak "happy" dengan kata-kata Pak Agum yang menghina saya sebagai "tidak punya prinsip,"katanya.

Hal tersebut menurut SBY membuat dirinya sedih, bagaimana tidak Ani Yudhoyono sedang berjuang melawan penyakit kanker.

Sehingga sangat sedih ketika istrinya sedang berjuang melawan penyakit kemudian diganggu oleh video Agum tersebut.

"Melihat Ibu Ani sedih, saya juga ikut sedih. Mengapa? Ibu Ani saat ini sedang berjuang untuk melawan dan mengalahkan kanker yang menyerang dirinya. Ibu Ani bersama saya, siang dan malam, sedang berusaha untuk menjaga semangat dan kesabaran, agar tetap kuat menghadapi serangan kanker yang menimpa Ibu Ani. Tentu, sebagai pendamping setia Ibu Ani saya sedih kalau ada berita yang justru menggangu hati dan pikirannya," katanya.

instagram@aniyudhoyono

SBY memeluk punggung Ani Yudhoyono

Lebih sedih lagi menurut SBY, selama ini hubungannya dengan keluarga Agum Gumelar baik.

Istri Agum Gumelar, Linda Amalia Sari pernah menjabat sebagai menteri di masa pemerintahannya.

Baca Juga : Sama-sama Jadi Mantan Luna Maya, Intip Perbedaan Hunian Kedua Pria Ini!

"Yang kedua, ternyata yang membuat Ibu Ani sedih adalah karena kami merasa selama ini hubungan keluarga Pak Agum dengan keluarga kami baik. Bahkan, disamping Ibu Linda pernah bersama-sama mengemban tugas di pemerintahan selama 5 tahun, Ibu Ani juga sangat sayang kepada Ibu Linda Gumelar," katanya.

Kompas.com
Kompas.com

Linda Agum Gumelar

Menurut SBY, Agum Gumelar tersebut tidak tahu betapa dilematisnya partai Demokrat dalam menghadapi Pemilu Presiden 2019, sehingga kemudian mengeluarkan kata-kata tersebut.

"Jika tahu, tak akan berkata begitu. Kecuali kalau Pak Agum memang tidak suka dan benci dengan saya. Saya juga mengatakan kepada Ibu Ani ... 'Percayalah saat ini lebih banyak orang yang bersimpati dan bahkan mendoakan Ibu Ani agar Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa mengangkat penyakit Ibu Ani, dibandingkan dengan yang mencercanya'" katanya.

SBY mengatakan dirinya bisa saja menjawab pernyataan Agum Gumelar yang dapat digolongkan pembunuhan karakter tersebut . Namun, hal itu tidak ingin ia lakukan karena sangatlah tidak bijaksana.

"Saya malu kalau harus bertengkar di depan publik. Apalagi saat ini situasi sosial dan politik makin panas. Bagai jerami kering di tengah musim kemarau yang ekstrim dan panjang. Yang diperlukan bukanlah api, tetapi sesuatu yang meneduhkan & menyejukkan," katanya.

Apalagi menurutnya polarisasi dalam kontestasi pilpres kali ini boleh dikatakan lebih keras dan ekstrim, ditambah jarak yang makin menganga antar identitas dan kelompok politik.

Instagram @aniyudhoyono
Instagram @aniyudhoyono

SBY Satu Ruang dengan sang Istri yang Idap Kanker Darah, Ani Yudhoyono: Kami Bersatu Memohon Kekuatan

"Terus terang saya khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan di negeri ini, kalau kita semua, utamanya para pemimpin dan elit tidak pandai dan tidak arif dalam mengelolanya," tuturnya.

Baca Juga : Bawa AC Milan Raih Kemenangan Lawan Chievo, Inilah Video Gol-gol Indah Krzysztof Piatek!

Menurut SBY pernyataan Agum yang membeberkan pemecatan Prabowo dari dinas militer dan mempertanyakan sikapnya karena mendukung Prabowo padahal ikut menandatangani surat pemecatan tersebut, belum tentu atas sepengetahuan Jokowi

Meskipun Menurutnya, Agum merupakan anggota Watimpres.

"Sebab, di antara kami, Pak Jokowi dan saya, berada dalam sikap dan posisi untuk saling menghormati. Secara sosial dan politik, sikap kami ini tentunya baik agar situasi nasional tetap teduh. Secara moralpun memang harus demikian," katanya.

"Saya tahu Ibu Ani tidak ingin hidup menyendiri, apalagi merasa terasing lantaran Ibu Ani sedang menderita "blood cancer". Saya tahu Ibu Ani ingin tetap berkomunikasi dengan para sahabat. Namun, sekali lagi, tolong ikut menjaga hati dan perasaan Ibu Ani dengan cara membatasi penyampaian berita atau isu yang bisa menambah beban pikirannya," pungkas SBY.

Seperti yang diunggah oleh akun penggiat sosial media, Ulin Ni'am Yusron di Facebook, Minggu (10/3/2019).

Dalam video itu, Agum yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus dan Pangdam Wirabuana tersebut mempertanyakan sikap SBY yang mendukung Prabowo.

Baca Juga : Pernah Diduga Bakal Jadi Pengganti Krisdayanti, Syahrini Bocorkan Alasan Tinggalkan Duet Mautnya Bersama Anang

Padahal pada saat aktif di militer ikut menandatangani pemecatan Prabowo.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul SBY: Tak Ada Angin, Tak Ada Hujan, Agum Gumelar Tiba-tiba Menyerang Saya, 'Tolong Jaga Hati Ibu Ani',

Editor : Rebi

Baca Lainnya